Minggu, 07 Agustus 2011

Panduan Deteksi Kanker


Kanker tidak menimbulkan gejala hingga berkembang ke tahap lanjut. Maka dari itu, penting bagi anda untuk dapat mengetahui cara deteksi dini kanker supaya tidak berkembang lenbih lanjut.

Bagi anda yang berisiko tinggi, panduan skrining dari American Cancer Society (ACS) bisa anda ikuti, dengan itu diharapkan anda dapat mendeteksi secara dini sel-sel abnormal yang mungkin ada didalam tubuh anda sebelum berkembang menjadi kanker yang mematikan.

Secara umum , panduan diberikan untuk mendeteksi dini lima jenis kanker yang umum terjadi, yaitu kanker payudara, kanker serviks, dan kanker endometrium pada wanita serta kanker kolorektal dan kanker prostat pada pria. Sementara  itu, skrining untuk jenis jenis kanker lainnya, seperti kanker paru, leukemia dan limfomia (kanker getah bening) biasanya sudah termasuk ketika melakukan pemeriksaan kesehatan umum General Check-up secara periodik.


Kanker Payudara

1.       Sejak usia 20 tahun, wanita diharapkan melakukan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Apabila ditemukan kelainan, segera melakukan konsultasi dengan dokter.
2.       Untuk wanita berusia diatas 20 tahun atau 30 tahun pemeriksaan payudara klinis sebaiknya dilakukan setiap 3 tahun sekali sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan periodik.
3.       Untuk wanita berusia diatas 4o tahun, pemeriksaan payudara klinis sebaiknya dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan periodik setiap tahunnya.
4.       Mamografi sebaiknya  mulai dilakukan sejak usia 40 tahun. Sebaiknya perlu dilakukan pemeriksaan payudara secara klinis sebelum dilakukan mamografi.

Kanker Kolorektal

1.       Test Guaiac Fecal Accult Blood (gFOBT) atau test Fecal Immunochemical dengan sensivitas minimum 50% untuk kanker, bertujuan untuk mencari darah di feces yang mengindikasikan adanya kanker atau polip besar yang mulai berdarah. Sebaiknya mulai dilakukan pada usia 50 tahun dan dilakukan secara periodik setiap tahun.
2.       Test Stool DNA, bertujuan untuk mengamati apakah DNA yang terlepas melalui feces adalah DNA kanker.  Sebaiknya mulai dilakukan sejak usia 50 tahun dan dilakukan secara rutin setiap tahun.
3.       Test  FOBT dan flexible sigmoidoscopy, sebaiknya mulai dilakukan sejak usia 50 tahun. FOBT dilakukan secara periodik setiap tahun, sedangkan flexible sigmoidoscopy dilakukan setiap 5 tahun.
4.       Test Double-Contrast Barium Enema, mulai dilakukan pada usia 50 tahun dan dilakukan secara periodik setiap 5 tahun.
5.        Test Colonoscopy, mulai dilakukan pada usia 50 tahun dan dilakukan periodik setiap 10 tahun.
6.       Test CT Colonography, mulai dilakukan pada usia 50 tahun dan dilakukan periodik setiap 5 tahun.

Kanker Prostat

Test Digital Rectal Examination (DRE) dan prostate Specific Antigen (PSA), mulai dilakukan saat usia 50 tahun bagi pria yang memiliki risiko rata rata dan yang memiliki harapan hidup setidaknya selama 10 tahun.

Kanker Serviks

1.       Test Pap Smear, dimulai 3 tahun sejak pertama kali berhubungan intim, tetapi tidak lebih dari usia 21 tahun. Skrining dilakukan dengan tes pap smear setiap tahun.
2.       Wanita berusia diatas 30 tahun dengan hasil tes pap smear selama 3 tahun berturut-turut adalah normal, dapat melakukan skrining setiap 2 atau 3 tahun dengan test pap smear saja atau setiap 3 tahun bersamaan dengan test HPV DNA.
3.       Wanita diatas 70 tahun atau lebih yang memiliki 3 atau lebih hasi tes pap smear normal atau tidak ditemukan kelainan selama 10 tahun terakhir serta wanita yang telah diangkat rahimnya secara total dapat memilih untuk tidak melakukan skrining.

Kanker Endometrial

Wanita pada usia menopause hendaknya menyadari risiko dan gejala kanker endometrium. Disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter apabila menemukan adanya pendarahan atau noda darah abnormal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar